Welcome to Language Class!

Selamat datang dan beri sambutan yang hangat untuk kelas baruku, kelas "Bahasa" yeaah \m/

Lho lho lho, kenapa kamu kok nggak milih jurusan IPA? 
Aku sebenernya suka banget sama sains, dari SD emang suka bikin penelitian-penelitian aneh sendiri, suka memperhatikan alam dan mempelajarinya. Dan pernah mertargetkan jurusan IPA harus aku tekuni di SMA. Tapi ternyata aku menyadari sesuatu yang membuatku berpaling ke jurusan yang lain. Aku bercita-cita menjadi seorang ahli Psikologi.

Kalau gitu kenapa nggak ke jurusan IPS aja?
Nggak suka hafalan, kelemahan nih (/o\) Kalau pelajaran IPS-IPS gini, aku biasanya mengarang bebas buat lembar jawaban soal essay, wkwkwk. Mengarang bebas itu lebih menyenangkan menurutku, kalau udah mentok nggak inget hafalan yang udah berusaha dihafalin :D

Mengarang bebas? nah ini dia!
Akhirnya aku menemukan sebuah titik temu, aku tertarik dengan bidang ini, karang-mengarang. Secara nggak sadar, dari TK aku suka corat-coret kertas ngerangkai kata-kata semacam puisi. Suka berkhayal yang kemudian aku tuangkan sedikit imajinasiku di buku tulis, semacam cerpen tapi belum pernah terselesaikan, hehe. Aku pilihlah LANGUAGE CLASS untuk penjurusanku di sekolah ini. Ini murni pilihan pertama, bukan karena aku dibuang dari jurusan IPA ataupun IPS, tapi ini memang kemauanku sendiri. Nggak banyak yang tertarik sama jurusan ini, padahal aku memandang jurusan ini kece banget *pandangan orang beda-beda kaliiiiiik* :D
Ya, kelasku cuma berisikan 9 orang siswi dan 1 orang siswa. Setelah satu tahun di kelas homogen, di tahun ini aku merasakan kelas heterogen walaupun cuma satu orang cowok yang menetap di kelas ini, haha.

Menurutku pribadi, mempelajari bahasa itu sangat penting. Betapa tidak? Bangsa kita sendiri banyak dijajah karena tidak mengindahkan tata cara berbahasanya. Bahasa adalah komponen yang sangat penting dalam berkomunikasi. Berkomunikasi adalah penting dalam berbagai hal. Salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk yang lainnya adalah kita mampu berbahasa, maka kita harus bertanggung jawab dalam setiap perkataan dan menjaga lisan dengan berbahasa yang baik dan benar.

Karena hobiku dan kecintaanku terhadap musik, aku juga ingin suatu hari nanti bisa menciptakan sebuah, dua buah, dan lagu-lagu yang memiliki keindahan dalam liriknya. Jadi bukan sembarang lirik begitu, nggak keren cuy :D

Belajar bahasa itu menyenangkan kok, apalagi buat yang punya cita-cita pengen keliling dunia, waaaaaaah nggak ada ruginya belajar bahasa, malah penting banget :)
Semua ilmu itu nggak ada ruginya kok kalau kita mau belajar dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. *kecuali ilmu sesat yang aneh-aneh itu -__-*

Jurusan IPA, IPS, BAHASA, punya jalan kesuksesannya tersendiri. Tentukan pilihanmu, yakinkan dirimu, berusahalah semaksimal mungkin dan perkuatlah ibadahmu. Kita bisa saling melengkapi dan mendukung dengan berbagai profesi untuk memajukan bangsa ini, tanggungjawab kita sebagai generasi muda, Semangat menuntut ilmu!

Back to School ^^

Holla readers :) Setelah liburan semester yang cukup panjang kemarin, pastinya kita harus kembali ke sekolah dengan segala macam aktivitasnya. Keep spirit dong kawan ^^

Bagi adik-adik kelas, khususnya siswa baru MAN 3 Malang, ini adalah perjalanan awal untuk mengukir prestasi di jenjang ini. Setelah bersaing dengan 1600 pendaftar dari seluruh Indonesia, adik-adik yang kece ini mampu menyingkirkan beratus-ratus peserta. wow. Sekali lagi selamat ya adek-adek, selamat berjuang! Jadilah adik kelas yang baik dan membanggakan :)

Nah.. bagi kelas 11 yang sudah diterima di jurusan masing-masing, selamat berjuang kawan! Semoga pilihan kita ini adalah yang terbaik dan suatu hari nanti bisa menjadi manfaat untuk hidup kita dan orang lain, amin. Ganti badge ke badge kuning dong ciyeee.. walaupun warnanya memang radak suram, tapi semoga kelas 11 ini nggak sesuram itu ya? haha. Katanya sih, kelas 11 itu masa nakal-nakalnya, ya namanya juga pertengahan. Masa mencoba-coba, dan masa-masa mulai menggalaukan si cinta *eyaaaak* :D Asal nakalnya nggak kebangetan ya rek, nakal-nakal cerdas aja gitu(?)

Buat kelas 12 sendiri, tahun ini mungkin adalah tahun-tahun yang mendebarkan sangat. Dan pastinya masa-masa sibuk di SMA. Belajar untuk ujian, mulai merencanakan target PTN, dan lain-lainnya. Kelihatan tuh dari warna bagde mereka yang merah menyala, tanda keberanian dan perjuangan. Semangat kakaaaaaak! Adek-adek turut mendoakanmu kok *clingcling* :D

SEMOGA KITA SEMUA DIBERI KESUKSESAN DAN KEMUDAHAN DI DUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. AMIIIIIIIIIIN :))))))

Guten Morgen Ex-Lover

" Selamat pagi syg :) have a nice day ya :* "

Pesan singkat yang biasa ia kirimkan kepadaku setiap pagi, kini semua itu sebatas cerita beberapa tahun yang lalu. Aku tak sengaja menemukan ponsel lamaku yang kutinggalkan semenjak  hubunganku dengannya berakhir. Semuanya masih utuh, inbox yang penuh dengan smsnya, nama kontaknya yang masih dengan panggilan spesialku, dan rasa nyeri yang tiba-tiba saja menyeruak ketika aku membaca satu-persatu sisa kenangan kita.

Aku meninggalkan ponsel yang masih meneriakkan kenangan itu. Hari ini aku harus pergi ke Bandung untuk memulai kehidupanku yang baru. Aku diterima di salah satu Universitas favorit disana. Mungkin ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk membunuh semua kenangan tak berarti yang selama ini menghantui hidupku. Meninggalkan kota kecil yang penuh cerita ini.

***  
Setahun kemudian..

"Drey :)" Sebuah sms membuyarkan pikiranku yang terlarut dalam lamunan. Nomor asing. Ah, siapa sih yang berminat mengirimkan lelucon konyol ditengah situasi seperti ini. Ku biarkan ponsel itu berkedap-kedip sendiri. Tapi lama-kelamaan aku penasaran. Dengan malas ku raih ponselku dan mulai mengetikkan sebuah sms.
"Maaf, ini siapa? "
Selang beberapa menit, sebuah balasan datang dari si pengirim bernomor asing tersebut.
"Tenang, aku orang baik kok :) "
"nggak usah bertele-tele deh, ini siapa? "
"itu lho yang jarang chat kamu :) Kevin :p " -deggg-
"gausah becanda deh, salah sambung kalik lu" balasku cuek.
"eh kok salah sambung sih? nggak kok.."
"yakin? oh, kirain salah sambung."
"ooh jadi Audrey kangen sampe ga kenal trus dikirain salah sambung? :p "
"gila pede banget lu -_- gue udah tau kalik sebenernya, cuma mau mastiin aja."
"halah sok tau kamu :p eh lagi dimana? :) "
"di Bandung, kenapa?"
"yaaah di Bandung dia -,- gapapa sih "

Hey, untuk apa dia tiba-tiba muncul dikehidupanku kembali? Setelah sekian lama emailku diabaikan, chatku tidak dihiraukan, dan aku menganggap ia benar-benar telah melupakan. Setahun yang lalu, hubungan kita masih baik, walaupun sudah tidak ada sesuatu yang spesial diantara kita. Dia masih menganggapku adiknya, dan aku menganggapnya kakakku.  Kita masih sering bertukar kabar lewat facebook dan yahoo messenger, sesekali dia mengirimiku mentions di twitter. Ya, seperti itulah komunikasi baik yang kita jalani setelah hubungan spesial itu diakhiri.

Belakangan ia memang terlihat cuek karena mungkin ada seorang wanita yang mengisi lembaran cerita cintanya. Aku mengerti, karena itu aku mewajari sikap tak acuhnya.

Satu-persatu smsnya masuk ke inbox  ponselku, setiap harinya, Walau sekedar sapaan singkat, ucapan selamat pagi, atau saling memberi semangat. Entah semua itu terasa khas ketika dia yang menyampaikannya.

***
"Tak pernah ku terpikirkan, bila waktu terus berjalan.. disaat kan datang hari-hariku hidup denganmu.. Dan ujung waktuku tiba, jemput ku tuk pergi jauh.. namun tak ku sesali kisah kita meski terputus.. Aku kan slalu ada didalam nafas dan langkah hidupmu.."

Sebuah lagu yang sengaja ku putarkan untuk para pendengar pada siaranku malam ini. Udara malam yang terasa dingin dan membekukan sebagian perasaanku yang ku simpan dalam. Menyayat kenangan yang sedari tadi mondar-mandir di pikiranku. Dia yang beberapa hari ini menghilang, smsku tak dibalas, chat facebook yang hanya diseen. Terakhir kali pesan singkatnya mampir di ponselku, ketika kami sedang mempermasalahkan suatu perasaan. Sebenarnya ini salahku yang tiba-tiba saja membahas sesuatu yang tidak penting untuk dibahas. Aku yang terjebak sebuah perasaan aneh yang tetap tinggal dari waktu yang silam. Aku yang membuatnya merasa bersalah dihadapanku karena masalahku sendiri. Aku yang menampakkan kebodohanku karena hal yang sering disebut-sebut sebagai cinta. Tapi aku tetap tak percaya ini adalah sebuah perasaan cinta, entah.

"Sobat Teenager FM, masa remaja adalah fase dimana kita mulai mengenal hal yang disebut cinta. Yap! Pastinya Sobat Teenager pernah dong ngerasain yang namanya jatuh cinta pada lawan jenis, ya kan? Tenang aja Sob, itu hal wajar yang pasti akan dialami setiap manusia kok. Terus tanggapan Sobat gimana nih? Audrey udah bacain sms-sms sobat yang masuk sedari tadi, sipsip.. tanggapan yang beragam dari Sobat-sobat Teenager. Kesimpulannya dari Audrey, Sobat nggak perlu takut untuk jatuh cinta, sekali lagi itu hal yang fitrah dan wajar buat kita Sob.. Tapiiiiii kita juga harus menanggapinya dengan cara yang wajar Sob, bahasa gaulnya 'Jangan lebay pliss' hehehe. Jatuh cinta itu emang kadang nggak disangka, bisa terlalu cepat, bisa juga terlalu lama sadarnya. Biar nggak terjerumus kedalam realisasi cinta yang salah nih Sob, kita harus ngerti cinta itu sesuatu yang suci yang seharusnya dijaga didalam hati. Nah.. Buat sobat yang masih sering galau masalah ini, don't worry! Orang yang baik pasti akan dipertemukan dengan orang yang baik juga. Sesuatu yang berkualitas itu akan dijaga Sob, begitu juga dengan cinta yang berkualitas, ia akan tersimpan rapi didalam hati dan hanya akan dibagi kepada orang yang berhak mendapatkan kemuliaannya. Ciee.. nggak kerasa udah dua jam nih Audrey nemenin Sobat Teenager di 'Catatan Kamu', saatnya Audrey pamit, Sayonara..."

Ku hembuskan nafas panjang setelah mengakhiri siaran malam ini. Mungkin udara malam yang terlalu dingin atau rasa yang terlanjur beku menyesakkan nafasku. Aku baru sadar, mungkin aku telah jatuh cinta. Hal yang terlambat untuk ku terima, hal yang selalu ku hindari, hal yang selalu ku bantah kehadirannya. Ketika dia beranjak pergi, aku tak mencegahnya. Aku baru merasakan kehilangan sosoknya setelah ia jauh dan meninggalkan segores rasa yang kusadari itu untuknya.

Kau, yang kini harus ku sebut mantan kekasih. Aku tak pernah benar-benar membencimu. Justru aku harus banyak berterimakasih kepadamu yang telah mengajarkanku banyak hal. Bagaimana harus menerima kenyataan, bagaimana harus merelakan, bagaimana harus menghargai orang lain, bagaimana menjadi orang yang tidak munafik. Bagaimana aku harus belajar menjaga perasaan.

Kau, yang kini entah sedang apa dan bersama siapa. Aku tetap menerima kehadiranmu dengan baik, tak perlu panggilan sayang ataupun sebuah hubungan yang harus diketahui banyak orang. Kita tetap berteman, sampai kapanpun. Kau boleh menjadi kakakku, kau boleh menjadi sahabatku, kau boleh menjadi penyemangatku. Selama aku masih diberi kepercayaan untuk hidup didalam raga ini. Dan selama jiwaku masih hidup dengan cinta suci yang dititipkan olehNya.