"Hari berganti, angin tetap berhembus.. Cuaca berubah, daun-daun tetap tumbuh.."
Tak mungkin detik kan berhenti, tak mungkin waktu akan menunggu apa yang tidak ingin terlewatkan. Waktu akan terus berjalan tanpa pernah peduli siapa yang menunggunya, siapa yang melewatkannya. Sekalipun denting jam tak bergerak lagi. Ia akan tetap seperti ini, menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya untuk tidak berhenti, sebelum saatnya ia harus benar-benar berhenti.
Saat manusia benar-benar tak punya kesempatan lagi. Hujan akan terus jatuh ke bumi ketika kita menengadahkan kepala, begitulah. Kehidupan akan terus berjalan, sampai ia akan terhenti dengan sendirinya.
Ada saat dimana seseorang membutuhkan waktu dengannya sendiri. Bercerita tentang dirinya, bercerita dengan dirinya, sekaligus menjadi pendengar baik bagi dirinya sendiri. Tak butuh siapapun, hanya Ia dan udara. Hanya Ia dan rintik-rintik hujan. Hanya Ia dan kesunyian. Hanya Ia dan suara hatinya. Dia terlalu gaduh saat berada dalam kesunyian. Gaduh dengan isi benaknya yang tak beraturan.
Tak ada sepatah kata pun terucap, sembari ia menelusuri memorinya yang kurang tertata rapi, ia berusaha merapikannya. Sendiri, tentu saja. Pada hal yang ia sebut kenangan, tercekat disana. Terlalu banyak berkas-berkas usang yang merekam rangkaian peristiwa dalam hidup seseorang. Waktu-waktu yang telah terlewati, wajah-wajah pemberi kesan didalam hati, dan sebuah rasa yang masing-masing bahagia atau bahkan tak terdeskripsi.
Manis, satu kata yang ku tahu saat ibu memberikanku sebungkus permen warna-warni, dan ia menamai itu sebagai rasanya.
Manis, saat seseorang tersenyum dan memamerkan lengkungan di sudut wajahnya, dan aku dapat melihatnya.
Manis, saat kau merasa hatimu begitu bahagia entah karena hal sekecil apapun itu, dan perasaanmu masih hidup untuk bisa merasakannya.
Waktu memang tak akan menunggu kita.
Orang-orang memang tak selalu bersama dengan kita.
Tak semua ungkapan dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Sudut pandang dan cara yang berbeda bukanlah alasan untuk tak saling menghargai.
Kenangan... bukanlah hal yang harus dilupakan, dibuang, diabaikan. Sebagai bukti bahwa hidupmu sangatlah bermakna, dan kau adalah cerita didalamnya.
"Terlalu manis untuk dilupakan.. Kenangan yang indah bersamamu, takkan ku lupakan..."
Tak mungkin detik kan berhenti, tak mungkin waktu akan menunggu apa yang tidak ingin terlewatkan. Waktu akan terus berjalan tanpa pernah peduli siapa yang menunggunya, siapa yang melewatkannya. Sekalipun denting jam tak bergerak lagi. Ia akan tetap seperti ini, menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya untuk tidak berhenti, sebelum saatnya ia harus benar-benar berhenti.
Saat manusia benar-benar tak punya kesempatan lagi. Hujan akan terus jatuh ke bumi ketika kita menengadahkan kepala, begitulah. Kehidupan akan terus berjalan, sampai ia akan terhenti dengan sendirinya.
Ada saat dimana seseorang membutuhkan waktu dengannya sendiri. Bercerita tentang dirinya, bercerita dengan dirinya, sekaligus menjadi pendengar baik bagi dirinya sendiri. Tak butuh siapapun, hanya Ia dan udara. Hanya Ia dan rintik-rintik hujan. Hanya Ia dan kesunyian. Hanya Ia dan suara hatinya. Dia terlalu gaduh saat berada dalam kesunyian. Gaduh dengan isi benaknya yang tak beraturan.
Tak ada sepatah kata pun terucap, sembari ia menelusuri memorinya yang kurang tertata rapi, ia berusaha merapikannya. Sendiri, tentu saja. Pada hal yang ia sebut kenangan, tercekat disana. Terlalu banyak berkas-berkas usang yang merekam rangkaian peristiwa dalam hidup seseorang. Waktu-waktu yang telah terlewati, wajah-wajah pemberi kesan didalam hati, dan sebuah rasa yang masing-masing bahagia atau bahkan tak terdeskripsi.
Manis, satu kata yang ku tahu saat ibu memberikanku sebungkus permen warna-warni, dan ia menamai itu sebagai rasanya.
Manis, saat seseorang tersenyum dan memamerkan lengkungan di sudut wajahnya, dan aku dapat melihatnya.
Manis, saat kau merasa hatimu begitu bahagia entah karena hal sekecil apapun itu, dan perasaanmu masih hidup untuk bisa merasakannya.
Waktu memang tak akan menunggu kita.
Orang-orang memang tak selalu bersama dengan kita.
Tak semua ungkapan dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Sudut pandang dan cara yang berbeda bukanlah alasan untuk tak saling menghargai.
Kenangan... bukanlah hal yang harus dilupakan, dibuang, diabaikan. Sebagai bukti bahwa hidupmu sangatlah bermakna, dan kau adalah cerita didalamnya.
"Terlalu manis untuk dilupakan.. Kenangan yang indah bersamamu, takkan ku lupakan..."
bye 2013 , thanks for everything :)
